Pages - Menu

Sabtu, 03 Maret 2018

penyesalan

Aku Benci Jatuh Cinta..!!

Jika kamu adalah hujan yang hanya lewat sekejap lalu lenyap,
Jangan janjikan aku pelangi untuk melukis langitku,
Meski rinaimu menyejukkan,
Meski rindumu mengharukan,
Namun hujamanmu serupa rintik-rintiknya yang menerpa menampar tepat di wajahku,

Aku benci jatuh cinta........
Hanya karna sebuah rasa yang di namakan "takut kehilangan"
Hanya karna ada kekhawatiran bahwa suatu hari kau akan berhenti melakukan hal yang sama seperti yang Kamu lakukan disaat membuatku jatuh cinta.

Lalu, bagaimana aku bisa mengelak jika semua hal yang kau lakukan adalah sebuah upaya untuk mendekatkan kita?
Bagaimana aku bisa menghindar jika tak sedikitpun hariku terlewatkan tanpa melihat namamu menari indah dalam sebuah pesan di ponselku?
Bagaimana bisa aku menghempasmu, sementara yang bertiup di sekelilingku adalah angin yang membawamu untuk menuju ke hatimu?
Bagaimana ini, tolong kamu yang sudah membuatku jatuh cinta, katakan aku harus bagaimana..?

Aku benci jatuh cinta,
sekali lagi aku benci jatuh cinta!
jika perasaan ini hanya akan menjatuhkanku ke dalam luka yang lebih dalam nantinya....  

Senin, 13 Juni 2016

Agen Neptunus: Kenapa harus berpisah ?

Agen Neptunus: Kenapa harus berpisah ?

Kenapa harus berpisah ?

Dipertemukan oleh satu moment. Moment kebahagiaan untuk kita semua. Dari situ ada sedikit celah untuk perasaan yang tidak biasa. kenyamanan dari orang baru yang membuat waktu terasa indah. Awalnya dengan modal kenyamanan, terbesit keinginan untuk memiliki.
Entah kenapa untuk memilikinya rasanya tidak mungkin. Rasanya tidak pantas jika saya bersanding dengan dirinya. Itulah alasan kenapa saya menarik diri dan menjaga jarak dengan kamu. Bukannya tidak sayang, karena saya sayang sama kamu saya tidak mau melihat kamu tersakiti.
Saya tahu setelah kamu merasa nyaman dengan saya, kamu kira saya pergi ninggalin kamu. Itu tidak benar. saya masih ada untuk kamu tapi saya tidak mau di antara kita ada kata "pacaran" saya mau kita cukup berteman.
Pikiran kita berbeda, kamu ingin ada status sedangkan buat saya temen sudah lebih dari cukup.
Dan akhirnya kisah kita berakhir dengan diam, tanpa ucapan selamat tinggal.
Berawal dengan banyak kenangan dan berakhir dengan banyak tanda tanya???!!!

Senin, 06 Juni 2016

Ada Apa Dengan Hati ?

Terkadang hati ini ingin cinta, ingin memiliki dia untuk sekedar tau apa yang orang lain rasakan. tapi gak bisa...Ada yang bilang, kalo sesuatu yang kita mau enggak semua nya bakal  terwujud.
Kesekian kali nya hati ini terus menyakiti orang tanpa salah apapun. ada apa dengan hati ini?
Apakah ini pertanda buat saya untuk selalu sendiri, menjadi penonton atas bahagia orang lain? saya gak bisa dan siapapun pasti engga ada yang mau..
Apakah ini pertanda atas cerita yang belum usai?, cerita cinta yang belum sempat terucap karena ego masing-masing dan malah memilih untuk pergi???!!
Apakah ini jawaban yang selama ini membuat hati terus menyakiti orang lain? atau apakah ini takdir hidup saya untuk sendiri selamanya dan terus menjadi penonton orang lain?

Jika itu benar, apakah saya boleh memilih untuk tidak punya hati dan biarkan saya hidup tanpa hati... Biarkan saya menjalani hidup dengan tenang tanpa rasa bersalah.
"Enggak mau memiliki dan dimiliki orang lain. tapi kenapa kamu terus mencari dan menyakiti orang lain"
saya lelah dan saya gak mau terus seperti ini...
ADA APA DENGAN KAMU HATI....?!!!!

Rabu, 05 Agustus 2015

Menderita oleh hati sendiri

Berat, memang berat untuk meninggalkan semua. Mereka yang kita sayangi, mereka yang selalu ada. Saya yakin dengan jalan yang saya ambil. Hati ini berkata inilah yang terbaik.
Bayangkan ketika seseorang merasa nyaman dekat anda dan anda sendiri merasakan hal yang sama. Tapi di tengah jalan hati anda berkata 'ayo lari, terus lari sampai kamu tau'. Kalau saja mereka tahu selama ini hati begitu menderita. Sakit, lebih sakit dari yang mereka rasakan.
Sangat kejam ketika saya melakukan itu kepada mereka semua. Seharusnya saya bisa ngelawan, tapi kenyataannya enggak bisa. Diam kayak orang goblok!!!
Sendiri? Itu kata yang tepat buat saya. Berjuang untuk mencari jawaban yang saya cari sendirian.
Saya harus bisa dan saya gak bisa nyakitin orang-orang yang saya sayangi.
Tuhan bantu saya tuk dapatkan jawaban itu, kasih petunjuk, pertanda yang bisa saya mengerti.
Tidak kah Engkau tahu sebegitunya menderita hati saya ?!!!!!

Senin, 18 Mei 2015

Benci dan benci

Aku Benci Jatuh Cinta..!!

Jika kamu adalah hujan yang hanya lewat sekejap lalu lenyap,
Jangan janjikan aku pelangi untuk melukis langitku,
Meski rinaimu menyejukkan,
Meski rindumu mengharukan,
Namun hujamanmu serupa rintik-rintiknya yang menerpa menampar tepat di wajahku,

Aku benci jatuh cinta........
Hanya karna sebuah rasa yang di namakan "takut kehilangan"
Hanya karna ada kekhawatiran bahwa suatu hari kau akan berhenti melakukan hal yang sama seperti yang Kamu lakukan disaat membuatku jatuh cinta.

Lalu, bagaimana aku bisa mengelak jika semua hal yang kau lakukan adalah sebuah upaya untuk mendekatkan kita?
Bagaimana aku bisa menghindar jika tak sedikitpun hariku terlewatkan tanpa melihat namamu menari indah dalam sebuah pesan di ponselku?
Bagaimana bisa aku menghempasmu, sementara yang bertiup di sekelilingku adalah angin yang membawamu untuk menuju ke hatimu?
Bagaimana ini, tolong kamu yang sudah membuatku jatuh cinta, katakan aku harus bagaimana..?

Aku benci jatuh cinta,
sekali lagi aku benci jatuh cinta!
jika perasaan ini hanya akan menjatuhkanku ke dalam luka yang lebih dalam nantinya....  

Kepada kamu, Dengan penuh kebencian



Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak, selalu menebak-nebak. Aku benci deg-degan menunggu kamu online. Dan di saat kamu muncul, aku akan tiduran tengkurap, bantal di bawah dagu, lalu berpikir, tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, di seberang sana, bisa tertawa. Karena, kata orang, cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. Mudah-mudahan itu benar.

Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. Aku benci ketika jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau aku bisa jadi kehilangan kamu. Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?

Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa, atau ada maksud lain, atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?

Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke sekujur tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah. Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur. Cukup begini saja.

Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku, saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, aku tidak bernapas, aku merasa canggung, aku ingin berlari jauh. Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu..., tapi tidak bisa melakukan apa-apa.

Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, "Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common," harus dimentahkan oleh hati yang berkata, "Jangan hiraukan logikamu."

Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.

Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan...

aku takut sendirian.

---

#terimakasihbangRAditya