Pages - Menu

Minggu, 15 Maret 2015

Ksatria jatuh cinta pada puteri bungsu dari kerajaan bidadari

Sang puteri naik ke langit
Ksatria kebingungan
Ksatria pintar naik kuda dan bermain pedang,
tapi tidak tahu caranya terbang
Ksatria keluar dari kastil untuk belajar terbang pada kupu-kupu
Tetapi kupu-kupu hanya bisa menempatkannya di pucuk pohon
Ksatria lalu belajar pada burung gereja
Burung gereja hanya mampu
mengajarinya sampai ke atas menara
Ksatria kemudian berguru pada burung elang
Burung elang hanya mampu membawanya ke puncak gunung
Tak ada unggas bersayap yang mampu terbang lebih tinggi lagi…
Ksatria sedih, tapi tidak putus asa
Ksatria memohon kepada angin
Angin mengajarinya berkeliling mengitari bumi,
Lebih tinggi dari gunung dan awan
Namun sang puteri masih jauh di awing-awang
dan tak ada angin yang mampu menusuk langit…
Ksatria sedih, dan kali ini putus asa
Sampai suatu malam ada bintang jatuh
yang berhenti mendengar tangis dukanya
Ia menawari ksatria untuk mampu melesat secepat cahaya…
Melesat lebih cepat dari kilat dan setinggi sejuta langit
dijadkan Saturday Namun kalau ksatria tak mampu mendarat tepat di Puterinya
maka ia akan mati
Hancur dalam kecepatan yang membahayakan,
menjadi serbuk yang membedaki langit, dan tamat
Ksatria setuju. Ia relakan seluruh kepercayaannya pada Bintang Jatuh, menjadi sebuah nyawa
Dan ia relakan nyawa itu bergantung
hanya pada serpih detik yang mematikan
Bintang jatuh menggengam tangannya
“Inilah perjalanan sebuah cinta sejati,” ia berbisik,
“tutuplah matamu, ksatria. Katakan untuk berhenti begitu hatimu
merasakan keberadaannya.”
Melesatlah mereka berdua
Dingin yang tak terhingga serasa merobek hati ksatria mungil,..
Namun hangat jiwanya diterangi rasa cinta
Dan ia merasakannya… “ Berhenti!”
Bintang jatuh melongok ke bawah,
dan ia pun melihat sosok puteri cantik yang kesepian
Bersinar bagaikan Orion di tengah kelamnya galaksi
Ia pun jatuh hati
Dilepaskannya genggaman itu
Sewujud nyawa terbentuk atas cinta dan percaya
Ksatria melesat menuju kehancuran
Sementara Sang Bintang mendarat turun
untuk dapatkan Sang Puteri
Ksatria yang malang
Sebagai balasannya, di langit kutub dilukiskan Aurora…
Untuk mengenang kehalusan
dan
ketulusan hati ksatria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar