Pages - Menu

Senin, 16 Maret 2015

dee_lestari

“Tak ada yang lebih menyakitkan dari kepedihan yang tak bisa ditangiskan.”
Dewi Lestari
 
“Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang cuma sanggup kuhayati bayangannya dan tak akan kumiliki keutuhannya. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan. Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa sebentuk punggung karena kalau sampai ia berbalik niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa. -Hanya Isyarat, Rectoverso - Dee-”
Dewi Lestari

“Hidup tak pernah berakhir mati. Hidup hanya berganti wujud. Dan sepanjang perjalanan hidup, kau dan aku, kita semua, hanya berjalan menembusi satu tabir itu saja. -Rimba Amniotik-”
Dewi Lestari
“Tapi, hidup ini cair. Semesta bergerak. Realitas berubah. Seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar. Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur, tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.”
Dewi Lestari
“Ajarkan aku menjadi naif. Senaif dirimu yang masih bisa tertawa. Senaif kebahagiaan kita berdua. Karena setiap detik dikala kenyataan mulai bersinggungan. Aku rasakan sakit yang nyaris tak tertahankan. Atau ajarkan aku menjadi penipu, apabila ternyata kau merasakan sakit di dalam tawamu.”
Dewi Lestari

“Tapi, hidup ini cair.
Semesta bergerak.
Realitas berubah.

Seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar.
Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur, tetapi penuh rahasia.

Kamu, tidak terkecuali.”
Dewi Lestari
“Sekejap bersamamu menjadi tujuan peraduanku, sekali mengenalimu menjadi tujuan hidupku - Supernova, Gelombang @deelestari”
Dewi Lestari, Supernova: The Knight, the Princess and the Falling Star
“lalu bagaimana kalo ternyata apa yang kita cari selama ini sebagai ketidaklengkapan sebenarnya hanya rectoverso belaka? Yang artinya kita tidak perlu kemana-mana. Yang artinya lagi untuk merasa utuh kita hanya perlu mengubah perspektif kita. Ketika kita berhasil mengambil jarak dari benih-benih pemecah belah dalam pikiran kita, maka rectoverso akan tampil. Yang artinya lagi (dan lagi), apa yang anda ingin cari tidak berada di luar sana sebaliknya sangat dekat tak berjarak.”
Dewi Lestari
“pembaharuan hadir dalam setiap detik. perbaikan terjadi setiap saat.”
Dewi Lestari, Supernova: The Knight, the Princess and the Falling Star
“Ada batas ketinggian maksimum untuk hak sepatu. Yang menurutnya patut dikasihani adalah orang-orang yang berupaya untuk mencuat dengan berjinjit di atas kemunafikan, haus akan elu-eluan tak bermakna, yang meletakkan harga dirinya di sewujud tubuh molek, atau seraut wajah cantik tapi mati. Yang menggantungkan jati dirinya di gedung perkantoran mewah bertingkat 40, di besar kecil kucuran kerdit bank, atau di sebuah titel yang memungkinkan mereka membodoh-bodohi sekian banyak orang bodoh lain. Lalu mereka semua tak henti-hentinya merasa letih.”
Dewi Lestari
“Begitu seseorang mengenal konsep uang, maka ia menjadi seperti taksi yang ditancapi argometer. Mendadak ia mulai menghitung, mengukur, dan menaksir apapun yang dilewatinya”
Dewi Lestari
“Tidak ada seorang pun mampu melengkapi apa yang sudah utuh. dan Tidak ada sesuatu pun dapat mengisi apa yang sudah penuh.”
Dewi Lestari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar